Minggu, 03 April 2016

Siswi SMP Ngaku Dicabuli Guru Pramuka, Orang Tua Lapor Polisi

CIKARANG (Pos Kota) – Tiga orangtua murid melaporkan pelecehan seksual yang dialami anak-ank mereka oleh salah satu guru pramuka DZ,40 atau Ka J yang mengajar di SMPN 10 Tambun Selatan semalam di Polresta Bekasi.
Dari pengakuan orangtua murid tersebut ada 8 korban. “Saya sebagai orang tua dari anak saya melaporkan atas perbuatan guru yang mengajar anak saya, karena sudah melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap anak saya selama ikut kegiatan sekolah,” ucap Sugeng (40) orang tua Melati, nama samaran.
Awalnya dia mengaku mendengar cerita dari sang istri, bahwa anaknya Melati sudah menceritakan sebelumnya ke istrinya atas perbuatan yang sering dilakukan guru parmuka yang melakukan perbuatan tidak pantas dilakukan oleh sosok guru.
“Kata anak saya, dicium, dipegang payu dara, dipegang alat kelamin, dan itu dilakukan setiap bertemu saat pelajaran pramuka,” katanya seperti diungkapkan anaknya.
Dirinya sebagai orang tua meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan tindakan secepatnya untuk mengkap guru tersebut, dan dirinya mendengar informasi bahwa sang guru sudah di pecat oleh pihak sekolah.
“Yang penting pelaku secepatnya ditangkap, pasalnya informasi tadi malam, guru tersebut sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah,” tegasnya.
Selama mengikuti mata pelajaran Pramuka sang oknum guru Ka J,  delapan siswi, yang di antara tiga korban melaporkan,  sering digerayangi  oknum guru tersebut.
“Dia pingin disebut Ka J padahal sudah tua, dan selama mata pelajaran pramuka kalau ketemu pasti kita-kita sering digerayangi dari mencium mulut kita, meremes bagian dada, sampai, kemaluan saya juga diremes-remes, kata itu salah satu menjukan kasih sayang dia ke kita sabagai anak muridnya,” ucap Mawar (nama murid disamarkan) didampingi sang ayahnya di Mapolresta Bekasi semalam.
Mawar mengatakan bahwa dirinya pertama memceritakan hal tersebut kepada sang ibu, karena takut dimarahi ayahnya.
“Saya cerita pertama ke mamah, waktu mamah semepat marah dan langsung melaporkan ke bapak, bukan hanya saya kebanyakan korbannya dari kelas dua dan kelas tiga, kalau gk salah 8 siswi yang menjadi korbannya,” ceritanya dengan kepala menunduk.
Dirinya juga sering ditegur oleh oknum guru tersebut agar tidak menceritakan kepada siapa-siapa, kalau dirinya mengadu akan dimarahai. “Ya katanya awas jangan cerita kesiapa-siapa kalau saya cerita akan kena marah pas pelajaraan pramuka nanti,”ujarnya. (lina/win)

Via : poskota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar